Salah Satu Bukti Kontribusi Warga LDII Untuk Negara Indonesia
Siapa nggak bangga? Sebagai anak bangsa,
saya bangga sekali ketika melihat foto anak negeri terpampang di mass
media. Dengan tampilan besar dan latar belakang merah putih berkibar
dengan label besar, “Orang Tercepat se Asia Tenggara.” Sudah begitu,
memecahkan rekor dengan medali emas untuk lari paling bergensi yaitu
100 meter putra di SEA Games XXV di Laos.
Kebanggaan
itu bertambah, berlipat – lipat disertai kesyukuran yang dalam, karena
tahu bahwa dia adalah salah satu warga terbaik LDII.
Itulah dia Suryo Agung Wibowo. Pujian, kekaguman, penghormatan dan
bonus adalah buah dari perjuangan. Tak ada yang gampang dan gratis di
dunia ini. No lunch for free, kata orang sono. Semua butuh usaha dan
perlu waktu yang lama untuk menekuninya. Dengan pasang – surut, naik –
turun dan beribu romantika yang telah menghadangnya. Ketika melewati
rintangan terakhir, yaitu berupa garis finish: kegagalan atau
keberhasilan, itulah ukurannya. Tak gampang. Dan semua itu telah
dilewati Suryo dengan mulusnya. Sudah dua kali dia mendulang emas untuk
bangsa ini. Dan sudah cukup dia memperoleh hasil dari jerih payahnya
ini. Bukan hanya pengakuan dan penghormatan, akan tetapi lebih dari
itu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
Allah dari pada mukmin yang lemah dalam setiap amal kebaikan “
(Diriwayatkan oleh Muslim didalam Kitab al-Qadar, bab. Iman lil-Qadari
wal-Idz’aan lahu).
Dalam era sekarang ini, setidaknya
dalil di atas telah ditunjukkan oleh saudara kita. Lihatlah otot –
otonya, begitu berisi. Lihatlah larinya, begitu kencang ditopang
dengan kekuatan otot – otonya. Dan secara lahir (lisanul hal) juga
telah memberikan kontribusi terhadap perjuangan quran hadits ini. Mikul
dhuwur mendem jero. Bahkan setiap gerak dan langkahnya membawa nama
harum organisasi. Sebab khalayak mengakuinya. Dan dia pun telah
membuktikannya.
Dari kekaguman bergeser ke pengakuan.
Dari pengakuan bergeser ke teladan. Dari teladan berubah menjadi
motivasi. Motivasi yang mampu menggiring segenap potensi generasi
penerus untuk menggali potensi diri, mengembangkan dan mengoptimalkan
sehingga berbuah menjadi prestasi. Sadarlah bahwa kita semua adalah
orang hebat. Orang yang dicintai Allah. Orang yang mempunyai potensi
besar untuk menggaet prestasi. Kita adalah garuda – garuda dalam asuhan
induk ayam. Jangan sampai menjadi kerdil, menjadi seperti ayam, karena
ketidakmauan kita menyelami dan menggali potensi diri bahwa kita
adalah garuda.
Keberhasilan Suryo tidak diperoleh dalam sekejap. Tidak seperti membalikkan tangan. Tapi butuh perjuangan panjang. Butuh kesabaran.
Butuh motivasi kuat untuk memang. Butuh pengorbanan. Survive. Berlatih
sepanjang hari selama bertahun – tahun. Rutin, tanpa rasa jenuh.
Jangan hanya banyak berharap tetapi tidak melakukan apa – apa. Itu
namanya bohong dan hanya fatamorgana belaka.
Keberhasilan Suryo tidak boleh diiri.
Jadikanlah dia motivasi.. Untuk menggali potensi diri dan menjadi mukmin
yang kuat. Yang siap berjuang kapan saja. Namun jangan berkecil hati,
bagi yang memang tidak diberi Allah kekuatan seperti Suryo masih banyak
jalan lain menjadi mukmin yang kuat. Mukmin yang kuat – yang dimaksud
dengan kuat, adalah kehendak jiwa yang kuat dan kesediaan dalam setiap
perkara-perkara akhirat, dengan demikian seseorang yang memiliki
sifat ini akan lebih gagah berani dalam menghadapi musuh dan bergegas
disaat keluar dan berangkat untuk menghadapinya. Dan juga mempunyai
‘azimah (ketetapan) yang kuat dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, dan
bersabar dalam setiap gangguan dari setiap amalan itu, dan mampu untuk
memikul segala kesulitan dalam pencapaian kepada Dzat Allah ta’ala,
lebih bersungguh-sungguh dalam pengerjaan ibadah shalat, puasa, dzikir,
dan ibadah-ibadah lainnya, dan lebih bersemangat dalam pencapaiannya
dan penjagaannya dan lain sebagainya. (Syarh Shahih Muslim karya
an-Nawawi 13 / 64, 16 / 215)
Kekuatan juga dimaksudkan disini adalah
kekuatan fisik dan persiapan yang matang sebelum peperangan dengan
mempersiapkan segala macam senjata yang dipergunakan dalam peperangan
sesuai dengan perkembangan zaman dan tempat. Dan kekuatan inilah yang
seharusnya dipersiapkan oleh kaum muslimin baik secara individu
perorangan ataukah secara berkelompok dan negara, sebagai bentuk
manifestasi perintah Allah ta’ala :“ Dan kalian persiapkanlah segala
kekuatan yang kalian sanggup untuk menghadapi mereka “ (Surah al-Anfal :
60).
Nah, sekarang ini Suryo teleh
menginspirasi kita semua untuk menjadi mukmin yang kuat. Sesuai dengan
namanya, dia datang bagai sang surya menyinari dunia. JKH kawan…semoga
Allah selalu paring manfaat dan barokah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar